KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun haturkan kehadirat Alloh Subhanahu Wata’ala, penggenggam setiap kejadian, pengangkat setiap kemuliaan, dan penyempurna setiap kebahagiaan sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas mandiri ini.
Selama menyelesaikan tugas mandiri ini, penyusun tidak terlepas dari bantuan, dan bimbingan serta dorongan dari banyak pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada :
Bapak Dr. Ida Umami, M.Pd selaku dosen mata kuliah Bimbingan Konseling yang telah memberi bimbingan dan saran sehingga terselesaikan tugas mandiri ini.
Ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu memotivasi dan mendoakan keberhasilan penyusun. Penyusun berharap semoga Alloh Subhanahu Wata’ala, melimpahkan rahmat-Nya kepada bapak ibu serta rekan-rekan sebagai imbalan atas amal kebaikan yang telah diberikan kepada penyusun dalam rangka penyelesaian makalah ini. Sebagai tugas mandiri yang disusun untuk salah satu syarat mengikuti mata kuliah Bimbingan Konseling di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Program Studi Pendidikan Agama Islam
Semoga makalah yang amat sederhana ini akan memberikan makna dan manfaat yang sebesar-besarnya dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah serta bermanfaat bagi siapa saja yang memerlukan.
Saran dan kritik dari pembaca yang bersifat menyempurnakan makalah ini sangat dinantikan dan bermanfaat bagi penyusun dalam mengembangkan makalah ini dimasa yang akan datang.
Metro,10 Juni 2011
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling disekolah/ madrasah, bukan semata-mata terletak pada ada tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta didik (konseli), agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral-spiritual).
Konseling sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (on becoming) , yaitu perkembangan ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupanya.
Fungsi bimbingan sangatlah menunjang bagi perkembangan siswa secara optimal, terutama dalam proses belajar mengajar. Bimbingan tidak hanya sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar, melainkan juga sebagai pengiring dalam proses pendidikan dan pengajaran. Bimbingan merupakan bagian integral dari pendidikan dalam lingkup sekolah.
Tujuan Penyusunan Makalah
Memahamkan kepada pembaca tentang fungsi- fungsi bimbingan dan konseling disekolah.
Agar para pembaca mengetahui pengertian/ definisi tentang fungsi-fungsi bimbingan dan konseling di sekolah
Agar para pembaca memahami tugas seorang konselor/ pembimbing di sekolah, dengan memahami fungsi-fungsi bimbingan dan konseling di sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi seorang pembimbing di sekolah adalah membantu kepala sekolah serta stafnya didalam menyelenggarakan kesejahteraan sekolah (schoolwelfare) . sehubungan tentang fungsi ini maka seorang pembimbing mempunyai tugas-tugas tetentu. Pelayanan bimbingan dan Konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan Konseling. Fungsi-fungsi tersebut adalah:
Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman tehadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan,pekerjaan,dan norma agama) . berdasarkan pemahaman ini, konsili diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan dirinya dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.
Pemahaman tentang diri peserta didik,terutama oleh peserta didik sendiri, orang tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing:
Pemahaman tentang lingkungan peserta didik ( temasuk didalam nya lingkungan keluagga dan sekolah),terutama oleh peserta didik sendiri,orang tua,guru pada umumnya dan guru pembimbing.
Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas ( termasuk didalamnya informasi pendidikan, informasi jabatan atau pekerjaan, dan informasi sosial dan budaya / nilai-nilai ), terutama oleh peserta didik.
Fungsi Prefentif / Pencegahan, Ada suatu slogan yang berkembang dalam bidang kesehatan, yatu ‘mencegah lebih baik daripada mengobati’ . slogan ini relefan dengan bidang bimbingan dankonsiling yang sangat mendambakam sebaiknya individu tidak mengalami suatu masalah. Apa bila individu tidak mengalami suatu masalah, maka besarlah kemungkinan ia akan dapat melaksanakan proses perkembangannya dengan baik, dan kegiatannya kehidupanyapun dapat terlaksana tanpa ada hambatan yang berarti. Pengertian fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang akan dapat menggangu, menghambat ataupun menimbulkan kesulitan atau kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.
Fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli. Melalui fungsi ini konselor memberikan bimbingan kepada konseli tengtang cara menghindarkan diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun tehnik yang digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah yang perlu di informasikan kepada para konseli dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan. Di antaranya bahaya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obatan, drop out, dan pergaulan bebas(free sex).
Fungsi pengembangan, Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling diberikan dapat membantu para siswa dalam memelihara dan mengembangkan keseluruhan pribadinya secara mantap, terarah, dan berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang positif dijaga agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian, siswa dapat memelihara dan mengembangkan bebagai potensi dan kondisi yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.
Fungsi bimbingan dan koseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainya. Koselor senantiasa berupaya menciptakan lingkunga belajar yang kondusif, yang mengfasilitasi perkembangan konseli. Konselor dan personel sekolah secara sinergi sebagai team work berkerjasama merencanakan dan melaksanakan program bimbingan secara sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu konseli mencapai tugas-tugas perkembangannnya. Teknik bibingan yang dapat digunakan disini adalah pelayanan informasi, tutorial, diskusi kelompok,dll.
Fungsi penyembuhan / Pengentasan, yaitu fungsi bimbingan dan koseling yang berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseli yang telah mengalami massalah, baik menyangkut aspek pribadi,sosial, belajar, maupun karier.
Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian,dan ciri-ciri kepribadian yang lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini konselor perlu berkerjasama dengan pendidik lainya didalam maupun di luar lembaga pendidikan.
Dalam pemilihan murid, pembimbing mestilah mempertimbangkan kebutuhan, kecakapan, bakat, minat, cita-cita dan ciri-ciri lain pribadi murid. Oleh karena pelaksanaan pertimbangan ciri-ciri pribadi murid tadi sangat konplek, maka mudah dipahami kalau keberhasilan fungsi penyaluran ini banyak tergantung pada kerja sama antara anggota staf bimbingan disekolah. Kerja sama antara konselor atau oenyuluh dengan guru, dan kerja sama dengan lembaga luar sekolah, sangat penting artinya disini.
Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah dan staf, konselor dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan konseli. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai koseli, pembimbing/konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseli secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi sekolah, metode dan proses pembelajaran maupun menyusun bahan pelajaran sesuai dengan kemampuan dan kecepatan konseli, memilih metode interaksi belajar mengajar yang tepat, ataupun memilih alat bantu mengajar yang tepat.
Dalam pelaksanaan fungsi pengadaptasian ini, kerja sama antara guru-guru dengan konselor adalah sangat utama dan sabgat di perlukan kecakapan human relationships yang tinggi bagi konselor dan guru dengan bekal utama saling mengerti dan memahami, bahwa tugas mendidik mereka adalah semata bagi kepentingan murid.
Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. Pelaksanaan fungsi ini di wujudkan dalam membantu murid menghadapi masalah penyesuaian yang di alaminya ; yaitu melalui identifikasi diri dan masalahnya,memahami diri dan masalah sehingga murid dapat memecahkan sendiri masalah penyesuaian yang dihadapinya. Dalam praktek bimbingan,bantuan tadi dinyatakan dalam layanan penyuluhan ( caunseling) , disamping berbagai bentuk bimbingan dan penyuluhan semisal bimbingan kelompok dan konseling kelompok. Untuk kelancaran pelaksanaan fungsi penyesuaian ini diperlukan pulakerjasam konselor dengan guru-guru dan staf sekolah yang lain.
Kerja sama dan keikutsertaan guru-guru terutama diharapkan dalam hal-hal seperti identifikasi (mengenai) murid yang mengalami gangguan penyesuaian, mengumpulkan data khusus (misalnya melalui anecdotal record) tentang murid yang bersangutan, dan pengiriman murid dari guru ke konselor. Keikutsertaan lain guru yang amat diperlukan adalah dalam pelaksanaan bimbingan kelompok.
Fungsi Perbaikan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir,berperasaa,dan bertindak. Konselor melakukan intervensi(memberikan perlakuan) terhadap konseli supaya memiliki pola berpikir yang sehat, rasional, dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat penghantarkan mereka kepada tindakan yang produktif dan normatif.
Fungsi Fasilitasi, yaitu memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseli agar terhindar dari kondisi-kondisi yang akan menyababkan penurunan produktifitas diri. Pelaksanaan fungsi ini di wujudkan melalui program-progran yang menarik, kreatif, dan fakultatif(pilihan) sesuai dengan minat koseli.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dari pembahasan makalah diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Fungsi-fungsi tersebut adalah:
Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling membantu konseli agar memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungan.
Fungsi Preventif, yaitu fungsi dalam upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseli.
Fungsi Pengembangan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fungsi lainnya.
Fungsi Penyembuhan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif.
Fungsi Penyaluran, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli memilih kegiatan ekstrakulikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karier atau jabatan yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian,dan ciri-ciri kepribadian yang lainnya.
Fungsi Adaptasi, yaitu fungsi membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah dan staf, konselor dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampuan dan kebutuhan konseli.
Fungsi Penyesuaian, yaitu fungsi bimbingan dan konseling dalam membantu konseli agar dapat menyesuaikan diri dengan diri dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
Fungsi Perbaiakan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berfikir,berperasaa,dan bertindak.
Fungsi Fasilitasi, yaitu fungsi memberikan kemudahan kepada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seimbang seluruh aspek dalam diri konseli.
Fungsi Pemeliharaan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling untuk membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya.
DAFTAR PUSTAKA
Hikmawati, Fenti. (2010). BIMBINGAN KONSELING. Jakarta: Rajawali Pers.
Juntika N, Achmad. (2006). Bimbingan & Konseling dalam Berbagai Latar - Kehidupan. Bandung: Reflika Aditama.
Prayitno dan Erman Amti. (2004). DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING. Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno. (1997). BUKU III PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (SMU). Jakarta: Bina Sumber Daya MIPA.
Ketut S, Dewa. (2000). PENGANTAR PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING. Jakarta: Rineka Cipta.
Mapiare, Andi. (1984). Buku Pegangan PENGANTAR BIMBINGAN dan KONSELING DI SEKOLAH. Surabaya: Usaha Nasional.
Labels
- Adab (4)
- akb (2)
- akbid (21)
- Akhbar (14)
- Amerika (2)
- Aqidah (4)
- Blog Tutorial (8)
- Cinta (3)
- Daftar Isi (2)
- download (2)
- Fikrah (5)
- Fiqih (22)
- Jihad (12)
- Kampus (77)
- Kesehatan (30)
- Kisah (43)
- Komputer (2)
- Milis (5)
- Nasyid (1)
- Parenting (9)
- Peluang Bisnis Rumahan (1)
- Peluang Usaha Online (1)
- Pembelajaran (12)
- Perangkat Sekolah (16)
- Qowaid Fiqhiyah (5)
- Resonansi Jiwa (9)
- RPP (1)
- Tauhid (1)
- Teknologi (8)
- Tips (5)
- Ummat Islam (2)
- Ushul Fiqih (3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar yang sopan