Usaha

 photo cooltext934587768.png
Home » » Papa, Maafkan aku !!!!

Papa, Maafkan aku !!!!

Seorang anak bersama abinya
BismillahirrohmaanirrohiimKatakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara,
istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan
yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu
sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Alloh dan Rasul-Nya dan (dari)
berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Alloh mendatangkan
keputusan-Nya." Dan Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
QS. At-Taubah [9] : 24.

Entah sudah berapa kali aku menerima kiriman email
berisi cerita berikut ini, namun setiap kali aku membacanya, air mata ini tak
terasa selalu berlinang, Semoga dapat jadi nasehat bagiku, dalam mendidik anak
anak ku, Berikut ceritanya…..

Sepasang suami isteri - seperti pasangan lain di
kota-kota besar meninggalkan anak-anak diasuh pembantu rumah sewaktu bekerja,
Anak tunggal pasangan ini, perempuan cantik berusia tiga setengah tahun, sendirian
ia di rumah dan kerap kali dibiarkan pembantunya karena sibuk bekerja di dapur,
bermainlah dia bersama ayun-ayunan di atas buaian yang dibeli ayahnya, ataupun
memetik bunga dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku karat, dan ia
pun mencoret lantai tempat mobil ayahnya diparkirkan, tetapi karena lantainya
terbuat dari marmer maka coretan tidak kelihatan, dicobanya lagi pada mobil
baru ayahnya, Ya karena mobil itu bewarna gelap, maka coretannya tampak jelas,
Apalagi anak-anak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu ayah dan ibunya bermotor ke tempat kerja
karena ingin menghindari macet, setelah sebelah kanan mobil sudah penuh coretan
maka ia beralih ke sebelah kiri mobil, dibuatnya gambar ibu dan ayahnya,
gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dan lain sebagainya mengikut
imaginasinya, kejadian itu berlangsung tanpa disadari oleh si pembantu rumah.

Saat pulang petang, terkejutlah pasangan suami
istri itu melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran yang
masih lama lunasnya, Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus
menjerit, Kerjaan siapa ini !!!. Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu
berlari keluar, Dia juga beristighfar, mukanya merah padam ketakutan
lebih-lebih melihat wajah bengis tuannya, sekali lagi diajukan pertanyaan keras
kepadanya, dia terus mengatakan, saya tidak tahu..tuan.

Kamu dirumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan? hardik si isteri lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba
berlari keluar dari kamarnya, dengan penuh manja dia berkata DIta yg membuat gambar itu ayahhh.. cantik kan! katanya sambil memeluk ayahnya sambil bermanja
seperti biasa..



Si ayah yang sudah hilang kesabaran mengambil
sebatang ranting kecil dari pohon di depan rumahnya, terus dipukulkannya
berkali kali ke telapak tangan anaknya, Si anak yang tak mengerti apa apa
menagis kesakitan, pedih sekaligus ketakutan, puas memukul telapak tangan, si
ayah memukul pula belakang tangan anaknya.



Sedangkan Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah
merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dikenakan.

Pembantu rumah terbengong, tdk tahu harus berbuat
apa Si ayah cukup lama memukul-mukul tangan kanan dan kemudian ganti tangan
kiri anaknya, Setelah si ayah masuk ke rumah diikuti si ibu, pembantu rumah
tersebut menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar.

Dia terperanjat melihat telapak tangan dan belakang
tangan si anak kecil luka-luka dan berdarah, Pembantu rumah memandikan anak
kecil itu, sambil menyiramnya dengan air, dia ikut menangis, Anak kecil itu
juga menjerit-jerit menahan pedih saat luka-lukanya itu terkena air, lalu si
pembantu rumah menidurkan anak kecil itu, Si ayah sengaja membiarkan anak itu
tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak
bengkak, pembantu rumah mengadu ke majikannya, Oleskan obat saja! jawab bapak si anak.

Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak
kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu, si ayah konon mau memberi
pelajaran pada anaknya, tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk
anaknya sementara si ibu juga begitu, meski setiap hari bertanya kepada
pembantu rumah, Dita demam, Bu…jawab pembantunya ringkas, kasih minum panadol aja
, jawab si ibu.

Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk
kamar pembantunya, saat dilihat anaknya Dita dalam pelukan pembantu rumah, dia
menutup lagi pintu kamar pembantunya, masuk hari keempat, pembantu rumah
memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Dita terlalu panas.

Sore nanti kita bawa ke klinik..



Pukul 5.00 sudah siap kata majikannya itu, sampai saatnya si anak yang
sudah lemah dibawa ke klinik, Dokter mengarahkan agar ia dibawa ke rumah sakit
karena keadaannya susah serius, setelah beberapa hari di rawat inap dokter
memanggil bapak dan ibu anak itu.



Tidak ada pilihan.. kata dokter tersebut yang mengusulkan agar kedua
tangan anak itu dipotong karena sakitnya sudah terlalu parah dan infeksi akutIni sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya
maka kedua tangannya harus dipotong dari siku ke bawah kata dokter itu, Si
bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu, terasa dunia
berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan lagi.

Si ibu meraung merangkul si anak, dengan berat hati
dan lelehan air mata isterinya, si ayah bergetar tangannya menandatangani surat
persetujuan pembedahan, keluar dari ruang bedah, selepas obat bius yang
disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan, Dia juga keheranan melihat kedua
tangannya berbalut kasa putih, ditatapnya muka ayah dan ibunya, kemudian ke
wajah pembantu rumah.

Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis,
dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata,Ayah.. ibu… Dita tidak akan melakukannya lagi, Dita tak mau
lagi ayah pukul, Dita tak mau jahat lagi Dita sayang ayah.. sayang ibu, katanya
berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya, Dita juga sayang
Mbok Narti.. katanya memandang wajah pembantu
rumah, sekaligus membuat wanita itu meraung histeris.



Ayah.. kembalikan tangan Dita, untuk apa diambil..
Dita janji tidak akan mengulanginya lagi ! Bagaimana caranya Dita mau makan
nanti?…bagaimana Dita mau bermain
nanti ?… Dita janji tidak akan
mencoret-coret mobil lagi, katanya berulang-ulang, serasa hancur hati si ibu
mendengar kata-kata anaknya, meraung-raung dia sekuat hati namun takdir yang
sudah terjadi tiada manusia dapat menahannya.

Nasi sudah jadi bubur, pada akhirnya si anak cantik
itu meneruskan hidupnya tanpa kedua tangan dan ia masih belum mengerti mengapa
tangannya tetap harus dipotong meski sudah minta maaf.

Tahun demi tahun kedua orang tua tersebut menahan
kepedihan dan kehancuran bathin sampai suatu saat Sang Ayah tak kuat lagi
menahan kepedihannya dan wafat diiringi tangis penyesalannya yg tak bertepi, Namun…., si Anak dengan segala keterbatasan dan
kekurangannya tersebut tetap hidup tegar bahkan sangat sayang dan selalu
merindukan ayahnya..

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Alloh sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu
mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. QS.
Al-Imran [3] : 102.

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu
ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah
setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu. QS.
Al-Baqarah [2] : 208.

Semoga bermanfaat

Wassalamualaikum
Warohmatullhi Wabarokatuh

Source : Milis Syiar Islam dikirim oleh Mujiarto Karuk
Share this games :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar yang sopan